Home » , » Pengalaman Hidup Ketika Masa Kecil Hingga Masa Dewasa

Pengalaman Hidup Ketika Masa Kecil Hingga Masa Dewasa

Ketika masih kecil menurut saya adalah anak yang nakal seperti anak yang suka bermain dengan teman tanpa memikirkan pelajaran sekolah, malas belajar, suka ketiduran di kelas mungkin karena lelah akibat terlalu lelah bermain dengan teman di siang hari hingga hampir memasuki waktu maghrib.



Karena kemalasan saya dalam belajar akhirnya saya tidak naik kelas dan terpaksa harus mengulang pelajaran kembali dan ketika tidak naik kelas sangat malu ketika bertemu teman teman saya yang telah naik kelas tapi saya menyadari bahwa hal tersebut akibat kesalahan saya karana malas belajar. dan ketika saya tidak naik kelas dan harus mengulang pada kelas yang sama maka saya tidak perlu membeli buku pelajaran kembali karena saya sudah mempunyai buku pelajaran yang terdahulu tetapi harus membeli buku tambahan untuk pelajaran baru.


Ketika masih kecil menurut saya adalah anak yang nakal seperti anak yang suka bermain dengan teman tanpa memikirkan pelajaran sekolah, malas belajar, suka ketiduran di kelas mungkin karena lelah akibat terlalu lelah bermain dengan teman di siang hari hingga hampir memasuki waktu maghrib.



Karena kemalasan saya dalam belajar akhirnya saya tidak naik kelas dan terpaksa harus mengulang pelajaran kembali dan ketika tidak naik kelas sangat malu ketika bertemu teman teman saya yang telah naik kelas tapi saya menyadari bahwa hal tersebut akibat kesalahan saya karana malas belajar. dan ketika saya tidak naik kelas dan harus mengulang pada kelas yang sama maka saya tidak perlu membeli buku pelajaran kembali karena saya sudah mempunyai buku pelajaran yang terdahulu tetapi harus membeli buku tambahan untuk pelajaran baru.



Semasa kecil atau pada masa belajar di bangku sekolah dasar ada pelajaran yang paling saya takuti dan mata pelajaran tersebut adalah pelajaran matematika dan ketika guru saya menyuruh maju untuk mengerjakan soal matematika di papan tulis dengan menunjuk murid untuk mengerjakan soal matematika maka saya akan menunduk atau mengumpat dibalik punggung teman saya yang duduk dibangku di depan saya.



Dan biasanya di sekolah saya satu persatu harus maju untuk mengerjakan soal matematika di papan tulis dan akhirnya saya maju untuk mengerjakan soal matematika di papan tulis dengan perasaan ketakutan karena sebelumnya tidak mempelajari pelajari mata pelajaran matematika. dan setelah saya selesai mengerjakan soal matematika setelah di nilai oleh guru saya dengan penilaian banyak kesalahan dan akhirnya di tunjuk murid lain atau teman saya yang mampu mengerjakan soal matematika dan kalau tidak salah akhirnya saya dihukum untuk berdiri didepan kelas karena tidak bisa mengerjakan soal matematika.



Pelajaran matematika adalah pelajaran yang amat teramat menakutkan untuk diri saya dari kecil hingga dewasa karena saya tidak bisa mempelajari matematika mungkin karena saya kurang berusaha keras atau kurang gigih dalam mempelajari pelajaran matematika. pada masa kecil hingga dewasa pelajaran matematika selalu membuat jantung saya berdebar kencang karena ketakutan untuk mengerjakan soal oleh guru.



Menurut saya guru saya sudah mengetahui bahwa saya tidak bisa atau tidak mampu untuk mengerjakan soal mata pelajaran matematika dan mungkin guru atau teman teman saya sudah dapat mengetahui dan melihat pada diri saya ketakutan sekali untuk mengerjakan mata pelajaran matematika baik dibuku tulis maupun mengerjakan soal matematika di papan tulis dan yang akhirnya selalu digantikan oleh murid atau teman saya yang bisa untuk mengerjakan soal matematika di papan tulis.  pada masa sekolah dasar saya pernah mendapatkan nilai nol (0) untuk pelajaran matematika hal tersebut di karenakan saya tidak belajar dan nilai rapot saya selalu banyak merah dimata pelajaran yang susah menurut diri saya.



Setelah lulus sekolah dasar (SD) sering perasaan sedih menghinggapi atau datang pada diri saya dan yang membuat saya sedih karena setelah lulus sekolah dasar maka saya akan tidak berpisah atau tidak bertemu lagi dengan teman teman saya semasa sekolah dasar. pada saat yang sama saya juga sedih karena harus berpisah dengan guru guru saya dan apapun yang terjadi walaupun hati terasa sedih karena harus berpisah dengan teman teman dan guru  guru saya maka kenangan yang menyedihkan tersebut harus saya lalui.

tidak lupa dibaca 



Memasuki masa sekolah menengah pertama saya tidak diterima di sekolah negeri karena nilai evaluasi melajar tahap akhir nasional (Ebtanas) murni atau yang biasa disebut dengan sebutan Nem tidak mencukupi untuk belajar di sekolah negeri. akhirnya saya mengikuti test di sekolah menengah pertama swasta yang akhirnya di terima



Ketika memasuki sekolah menengah pertama yang saya rasakan bertambahnya mata pelajaran tetapi tetap mata pelajaran matematika yang amat teramat saya takuti karena pada saat memasuki sekolah menengah pertama yang saya rasakan mempelajari mata pelajaran matematika semakin sulit. mungin karena sebelumnya saya tidak mempelajari mata pelajaran matematika dengan serius oleh karena itu mata pelajaran matematika saya sebut mata pelajaran yang tersulit tetapi bagi murid yang rajin belajar atau sering mempelajari matematika maka mata pelajaran matematika akan menjadi lebih mudah.



Maka selama satu tahun saya belajar di sekolah menengah pertama swasta yang akhirnya saya pindah ke sekolah negeri dan alhamdulillah saya di terima untuk pindak kesekolah negeri dan pada saat pertama saya memasuki sekolah negeri sebagai murid baru maka bagian atau tahap pertama yang harus saya lakukan adalah melakukan perkenalan diri.



Pada saat saya harus berdiri memperkenalkan diri di depan kelas dengan di saksikan banyak murid padahal sebenarnya saya orang yang tidak percaya diri untuk berbicara didepan banyak orang. yang akhirnya saya berusaha memberanikan diri saya untuk berbicara di depan banyak orang dan saya berusaha untuk tidak berbicara banyak agar cepat untuk tidak berbicara di depan kelas atau di depan banyak teman teman saya.



Pada masa memasuki sekolah menengah pertama kebiasaan takut saya semasa belajar di sekolah dasar ikut terbawa yaitu selalu takut untuk mengejakan soal mata pelajaran matematika dan selalu menunduk atau mengumpat di balik punggung teman saya seperti menunduk di balik teman saya yang duduk di depan saya. dan saya tidak ingat apakah saya pernah mendapatkan nilai nol (0) pada mata pelajaran matematika atau tidak dan mungkin kalaupun saya tidak mendapatkan nilai nol (0) pada mata pelajaran matematika dikarenakan kasihan pada diri saya karena akan malu dilihat teman teman saya bahwa saya mendapat nilai nol (0).



Tetapi masa takut saya semakin bertambah memasuki masa belajar di sekolah menengah pertama karena di tambah lagi mata pelajaran yang membuat saya takut yaitu mata pelajaran fisiki dan kimia. yang mata pelajaran fisika dan kimia membuat saya tambah takut karena mata pelajaran fisika dan kimia banyak mempelajari hitung hitungan dan banyak juga rumus yang harus saya ingat agar dapat mengerti tentang pelajaran fisika dan kimia.



Sehingga semasa sekolah menengah pertama nilai yang terdapat pada rapot saya selalu banyak merah dan hal tersebut disebabkan karena saya malas belajar dan ketika tidak bisa atau tidak mampu pada suatu pelajaran dan di pada saat itu pula saya tidak mempelajari mata pelajaran yang saya tidak bisa atau tidak mampu. dan ketika lulus dari sekolah menengah pertama nilai evaluasi belajar tahap akhir nasional (Ebtanas) murni atau yang disebut dengan Nem kecil maka saya tidak diterima pada sekolah menengah atas negeri yang akhirnya saya harus mengikuti test untuk masuk sekolah di sekolah menengah atas swasta yang hasil testnya alhamdulillah di terima.



Ketika memasuki masa belajar di sekolah menengah atas dimana rasa ketakutan pada diri saya untuk mata pelajaran selalu tidak dapat di hilangkan pada mata pelajaran matematika, fisika dan kimia akhirnya nilai saya selalu mendapat nilai merah atau jelek pada mata pelajaran tersebut dan ketika saya belajar selama satu tahun di sekolah menengah atas swasta akhirnya saya pindah untuk belajar di sekolah menengah atas negeri yang akhirnya sampai lulus sekolah.



Memasuki masa kuliah saya terbilang lama untuk lulus kuliah yaitu tujuh (7) tahun saya untuk meluluskan kuliah saya tapi apapun yang terjadi saya harus menjalani hidup dengan berdoa setiap hari semoga hidup saya untuk kedepannya di jauhkan masalah yang tidak dapat saya tanggung. amin.



Dan akhir kata mohon maaf apabila ada kata kata yang tidak berkenan di hati karena pada dasarnya saya hanya manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan dan dosa.

0 komentar:

Posting Komentar